Monday, April 4, 2011

CRAIG HARRISON Pemegang Rekor Sniper (2.475 meter)

CoH (Corporal of Horse) Craig Harrison, pemuda kelahiran tahun 1975 adalah seorang penembak runduk (sniper) dari kesatuan Household Cavalry Angkatan Darat Inggris yang memegang catatan rekor menembak sasaran paling jauh saat terlibat dalam sebuah pertempuran di Afghanistan bagian selatan tepatnya di daerah selatan Musa Qala Propinsi Helmand, pada bulan November 2009 yang lalu.

Dengan menggunakan senapan runduk (Sniper Rifle) jenis L115A3 (AWP) buatan negaranya yang merupakan senapan runduk terbaik dunia saat ini berdasarkan peringkat dari Discovery Military Chanel (Lihat Posting "TOP TEN SNIPER RIFLES" di blog ini) dari jarak yang amat fantastis 2,475 m dan dengan tepat merobohkan 2 orang penembak senapan mesin Taliban yang menggunakan senapan mesin PKM buatan Rusia.
Apa yang membuat tembakannya fantastis adalah kekakuratan bidikan dari CoH (Corporal of Horse) Craig Harrison, mengingat jarak efektif dari senjata yang digunakannya adalah 1.400 s.d 1.500 meter. Denga demikia jarak tembak yang dilakukannya berada diluar jangkauan efektif dari senjatanya, sehingga dengan jarak tersebut, kemungkinan bidikan tepat mengenai sasaran dengan telak, perbandingannya 1:1.000.000.
PKM Machine Gun
Dengan kecepatan peluru yang melesat hingga 3x kecepatan suara, CoH (Corporal of Horse) Craig Harrison berhasil menyelamatkan seorang perwira Inggris Andrew Geely Nike yang sudah terkepung dan terpojok oleh berondongan dari kedua senapan mesin tersebut


KRONOLOGI KEJADIAN
Jackal 4WD
Ketika itu, Craig Harrison bersama seorang rekan dari kesatuannya sedang melakukan misi Patroli rutin dengan mengendarai "Jackal" (kendaraan intai-tempur 4WD) di wilayah selatan Afghanistan. Saat kendaraannya mencapai punggungan perbukitan, tiba-tiba dari arah ke jauah dibelakang mereka, terdengar rentetan tembakan dan ternyata kendaraan komandan lapangan pasukan Harrison, Andrew Geely Nike disergap oleh kaum militan yang pada saat itu sudah menunggu untuk melakukan pencegatan seperti laimnya dilakukan dalam strategi perang gerilya.

L115A3 tanpa bipod
Harrison sebagai seorang penembak runduk yang terlatih, dengan cepat melakuan pengamatan dengan teropongnya dan menemukan kaum militan bersembunyi di dalam sebuah parit pertahanan di kejauhan. Setelah memastikan sasarannya, Harrison memasang bipod senapannya (dudukan seperti tripod yang banyak digunakan pada senapan runduk) dan mulai melakukan pembidikan, dan dalam satu kali tembakan pertama mengenai bagian perut lawannya dan langsung roboh, dilanjutkan dengan tembakan ke dua dalam rentang jarak waktu yang singkat sekali, satu lagi lawannya roboh terkena tembakan di bagian wajah.

Jarak tembak Harrison sejauh 2,475 m tersebut dipastikan dengan presisi karena tercatat dalam GPS (Global Positioning System) dan ditemukan jarak yang belum pernah ada di dalam sejarah, namun kala itu ia sendiri sama sekali tidak merasakan telah membuat prestasi tersebut.

L115A3 dengan bipod
Menurut Harrison, saat itu cuaca sangat cerah dan sejuk, tidak berangin, sehingga visibilitasnya sangat tinggi sekali bagi seorang penembak runduk. Akiurasi tembakannya juga ditunjang oleh kemampuan senapan L115A3 yang dipakainya, di mana senjata ini selain memiliki jarak tembak terjauh, juga memiliki Stopping Power (daya hatam) terkuat. Dengan menggunakan peluru 303cal (7.62 mm), senjata ini mampu melesatkan pelurunya hingga 3 match (3x kecepatan suara)

Para pakar senjata dan balistik mengutarakan pendapat mereka bahwa dalam jarak tembak Harrison, kecepatan angin dan gaya gravitasi sangat berpengaruh pada jalur lintasan peluru. Sedikit saja gangguan atau mungkin bidikan Harrison meleset dengan selisih serambut akan berakibat tembakannya meleset jauh dari sasaran yang dibidiknya. Bahkan para pakar tersebut melakukan penghitungan-perhitungan dan hasilnya persentase mengenai sasaran dari jarak sejauh 2,475 m dengan tepat, adalah 1 : 1.000.000 tembakan, yang berarti dalam 1.000.000 tembakan, kemungkinan tepat sasaran hanya satu peluru. Menurut mereka, apa yang dilakukan oleh Harrison benar-benar fantastis.

Cpl. Rob Furlong
Yang lebih fatastis lagi, ternyata Harrison tidak mengetahui bahwa tembakannya tersebut mengalahkan rekor  tembakan Kopral Robert Furlong, penembak runduk Angkatan Darat Canada, yang menggunakan Senapan Runduk MacMillan Tac-50 saat melumpuhkan pengamat Mortir Al-Qaeda dari jarak 2.430 meter pada tahun 2002 juga di Afganistan.

Militer Inggris menjadikan catatan rekor ini juga sebagai propaganda, dengan mewawancarai CoH (Corporal of Horse) Craig Harrison di stasiun-stasiun TV untuk melemahkan mental para milisi Taliban. Pihak Taliban sendiri secara keras membantah kejadian tersebut. Tetapi anehnya pihak taliban menyebarkan kabar berita lewat situs internet bahwa CoH (Corporal of Horse) Craig Harrison setelah menembak dua milisi taliban, mengalami depresi dan selalu ketakutan.

Pihak militer inggris sendiri tidak menanggapi isu ini, dan membiarkannya. Craig Harrison sendiri beberapa minggu setelah penembakan melakuka patroli rutin dan mobilnya sempat disergap para militan tetapi ia dan  rekannya selamat. Sampai sekarang Harrison masih bergabung dalam kesatuannya, dan masih sebagai Penembak Runduk

No comments:

Post a Comment