Tuesday, March 29, 2011

TONTAIPUR (Pleton Intai Tempur) KOSTRAD

Pleton Intai Tempur adalah pasukan berkualifikasi khusus dibawah kendali Panglima Kostrad yang berkemampuan tri matra di mana anggotanya direkrut dari satuan-satuan Kostrad.


Gagasan awal pelatihan Tontaipur ini lebih banyak ditimba dari pengalaman di lapangan dan berbagai penugasan tempur di mana banyak ditemukan kenyataan bahwa satuan kecil lebih efektif dalam melaksanakan manuver di lapangan. Dengan pengalaman ini maka timbulah sebuah gagasan dari Pangkostrad waktu itu, tahun 2001, Letnan Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu untuk membentuk satu pasukan kecil yang dilatih khusus dengan ketrampilan-ketrampilan tempur serta persenjataan dan perlengkapan khusus guna melaksanakan operasi tempur dengan hasil yang optimal.

Gagasan ini kemudian diwujudkan kedalam program pembentukan Taipur, yang diawali dengan penyusunan konsep latihan dan alat perlengkapan yang digunakan, hingga pelaksanaannya yang dilakukan secara tahap demi tahap.
Tontaipur harus memiliki kemampuan baik di darat, laut, maupun di udara untuk melaksanakan infiltrasi ke sasaran sebelum melaksanakan pertempuran yang menentukan. Dan untuk melaksanakan infiltrasi dengan baik, maka Tontaipur harus dilatih oleh para pelatih khusus yang ahli di bidangnya serta berpengalaman di medan operasi sesungguhnya. Untuk materi aspek udara, Tontaipur dilatih oleh pelatih ahli dari jajaran Kostrad dan Kopassus. Sedangkan untuk materi kelautan, Tontaipur dilatih secara khusus oleh Pasukan Katak, dari Satuan Pasukan Katak TNI AL di Armada Barat.

Setiap brigade infanteri di Kostrad memiliki peleton pengamanan, yang menjadi satuan pertama melakukan manuver ke depan. Peleton Pengamanan inilah yang kemudian dilatih menjadi Ton Pam yang handal dengan pelatihan Tontaipur itu. Brigif Kostrad sengaja melatih mereka secara khusus untuk dapat menyediakan satuan intelijen tempur yang sangat handal. Mereka memang harus dilatih secara intensif sehingga memiliki kualitas yang benar-benar dapat diandalkan.

TAHAPAN-TAHAPAN LATIHAN
tahap pelatihan dilakukan selama hampir 7 bulan. Fase demi fase harus mereka lalui, dan tidak semua prajurit mampu lolos menempuh kualifikasi 

Mereka yang mengikuti latihan Tontaipur ini sebelumnya harus memiliki kualifikasi Para yang dilakukan di Pusat Pendidikan Para, Kopassus, Batujajar, Bandung.

Persyaratan lainnya adalah memiliki dedikasi tinggi, kesemaptaan jasmani minimal mencapai nilai 70, kemampuan menembak 75 persen, memiliki kemampuan navigasi darat tingkat mampu dan diutamakan bagi mereka yang pernah mengikuti operasi.


Tahapan pelatihan untuk menjadi prajurit TONTAIPUR meliputi 4 tahap, yaitu :
Tahap I : Hutan Gunung
Latihan teknik dasar tempur bagi Tontaipur dilakukan di medan latihan Kostrad di Gunung Sanggabuana, Jawa Barat. Di area seluas 160 hektar itu mereka berlatih, termasuk materi latihan perang hutan gunung. Medan latihan itu adalah milik Yonif Linud-305/Tengkorak, yang telah digunakan sejak tahun 1990.

Tahap II : Intelijen Aspek Laut
Latihan intelijen aspek laut ditempuh oleh para prajurit Tontaipur di Satuan Pasukan Katak TNI AL. Di sini mereka disaring untuk memenuhi persyaratan toleransi fisik penyelaman.

Uji toleransi dilakukan di decompression chamber RSAL. Toleransi fisik diuji dalam ruang udara bertekanan tinggi dengan simulasi penyelaman pada kedalaman 20 meter di bawah permukaan laut.

Tontaipur mendapat pembekalan teknik tempur bawah air selama empat minggu oleh para instruktur yang handal. Mata latihan di antaranya ialah :
  • Renang gaya bebas dan gaya katak;
  • Renang dengan Fin dan Snorkle;
  • Renang laut dengan perlengkapan siang dan malam;
  • Kompas bawah air;
  • Selam Militer;
  • Renang Terikat;
  • Cast and Recovery;
  • Helly Cast;
  • Terjun Laut;
  • Rubber Duck;
  • Renang Gaya gunting;
  • Pancangan kaki pantai;
  • Taktik satuan kecil;
  • Pengetahuan motor tempel;
  • Long Range Navigation;
  • Full Mision Profile
Mereka dilatih selama 40 hari untuk aspek intelijen laut.

Latihan terjun laut dilakukan dengan pesawat NC-212 Skadron-600 Penerbangan TNI AL dan NC-212 Skadron-212 Skadron-2 Penerbangan TNI AD di teluk Jakarta. Penerjunan dengan mengenakan wet suit dan fins, menggunakan parasut Mc1.1B dan parasut cadangan T-7A. Pendaratan laut dilakukan dengan cara cut away pada ketinggian antara lima sampai tiga meter di atas permukaan laut.

Tontaipur dipersenjatai dengan senapan serbu buatan Bulgaria masing-masing AK-47 versi SNUP untuk perwira dan bintara serta AK-47 versi SN untuk tamtama. Sebagian AK-47SN dilengkapi dengan pelontar granat 40mm jenis PG-40.

Senjata itu ditempatkan dalam rubber duck Avon W-400 yang diterjunkan dengan dua cargochute PG-1336. Setelah rubber duck diterjunkan melalui ramp door, maka kelompok Tontaipur segera menyusul terjun dengan penerjunan statik. Jumlah anggota tim maupun jenis senjata yang digunakan, ditentukan sesuai dengan kebutuhan tugas yang akan dileksanakan. Penyusupan mendekati sasaran dapat dilakukan dengan jalan penerjunan dari pesawat bersayap tetap, heli cast, atau disusupkan ke pantai dengan perahu karet yang diturunkan dari kapan perang maupun kapal selam.

Tahap III : Sandi Yudha
Latihan ini biasanya dilaksanakan di Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Pusdik Passus) Batujajar, Bandung, Jawa Barat. Waktunya juga selama 40 hari. Materi latihan cukup padat, yang harus ditempuh juga oleh prajurit Tontaipur. Materi latihan itu adalah :
  • Penyelidikan (Interogasi, Wawancara, KODO, Elisitasi, dan Matbar).
  • Pengamanan (Pengamanan Personel, Pengamanan berita, Pengamanan Materiil, Pengamanan Instalasi, dan Pengamanan Kegiatan).
  • Penggalangan
  • Administrasi Intelijen
  • Teknik Cover
  • Komunikasi Rahasia
  • Safe House.
Tahap IV : Aplikasi
Merupakan aplikasi dari seluruh rangkaian kegiatan latihan yang pernah dilatihkan. Latihan ini juga menggunakan areal di Sanggabuana, Cianjur, Cariu, Purwakarta dan kembali lagi ke Sanggabuana dalam waktu selama 1 bulan.

Materi latihan yang harus ditempuh antara lain:
  • Intelijen,
  • jumpa tempur,
  • Patroli Pantai,
  • Patroli Pemburu,
  • dll
Perjalanan latihan yang dilalui oleh para prajurit itu tidak otomatis mulus. Mereka yang tidak mampu menempuh pelatihan-pelatihan yang demikian padat itu, juga tidak akan diberi kualifikasi sebagai prajurit Tontaipur. Karenanya bisa dikatakan, bahwa penyaringan demi penyaringan untuk menjadi prajurit Tontaipur memang sangat berat.

Pada pelatihan Taipur 1, dari 105 personel yang mengikuti latihan, hanya 97 yang dinyatakan lulus. Pada pelatiihan Taipur II, dari 110 personel yang mengikuti kegiatan latihan, hanya 87 dinyatakan lulus.Pelatihan Taipur III, dari 72 personel yang mengikuti kegiatan latihan, yang dinyatakan lulus sebanyak 65 orang. Hal ini menunjukkan betapa tidak mudahnya melewati pelatihan sebagai Tontaipur.

Hingga saat ini pelatihan Tontaipur telah meluluskan 5 gelombang, dengan jumlah personel rata-rata sebanyak kurang lebih 100 personel.

Atribut Taipur

Bentuk dasar Perisai.
Melambangkan bahwa Ton Taipur merupakan pelindung Negara Kesatuan Republik Indonesia dari segala bentuk ancaman baik yang datang dari Dalam maupun Luar Negeri yang dapat mengganggu stabilitas Nasional.

Warna Dasar Hijau.
Mengandung arti bahwa Ton Taipur merupakan bagian dari TNI Angkatan Darat.

Bendera Merah Putih Melintang.
Mengandung arti bahwa dalam dada Prajurit Taipur selalu tertanam jiwa Merah Putih dan senantiasa siap mempertahankan kedaulatan negara.=Pisau.. Melambangkan keberanian prajurit Taipur yang tidak gentar dalam menghadapi berbagai uji dan coba.

Anak Panah Melintang.
Mengandung arti kecepatan dalam melaksanakan tugas yang diberikan.

Tulisan Cepat Tepat Tuntas.
Mengandung arti bahwa Ton Taipur Cepat dalam bertindak, Tepat pada sasaran dan Tuntas dalam melaksanakan berbagai tugas .

Baju Hitam Tempur.
Baju hitam Taipur dikenakanpada saat even-even khusus, baik yang sifatnya protokoler ataupun penugasan yang sifatnya rahasia, pertempuran jarak dekat ataupun aksi khusus.

Bendera Merah Putih Pada Lengan Kanan
Mengandung arti bahwa semangat pengabdian untuk menegakkan dan mempertahankan kedaulatan bangsa, siap sedia dalam mempertahankan setiapjengkal wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

No comments:

Post a Comment