Wednesday, March 16, 2011

LYUDMILA PAVLICHENKO (Sniper Legend-2)

Sniper ternyata tidak hanya didominasi oleh kaum pria, di Rusia begitu banyak sniper-sniper wanita yang menjadi legendaris, salah satunya adalah  Lyudmila Pavlichenko, yang dilahirkan pada tanggal 12 Juli 1916.

Lyudmila mengenal senjata sejak usia 14 tahun, saat ia bergabung dan menjadi atlit di klub menembak di Kiev. Saat penyerbuan Jerman ke Rusia pada bulan Juni 1941, Lyudmila berusia 24 tahun dan menjadi seorang mahasiswi jurusan sejarah di Universitas Kiev sambil bekerja paruh waktu di Pabrik Amunisi di daerahnya. Masuknya tentara Jerman ke Rusia, mendorong dirinya untuk mendaftarkan diri dan bergabung dalam satuan militer.
BERGABUNG DENGAN MILITER
Saat mendaftarkan diri, Lyudmila ditertawakan oleh perwira-perwira yng menangani pendaftaran, bahkan mereka menyarankan agar Lyudmila bergabung menjadi perawat saja. Namun tekadnya begitu kuat, Lyudmila menunjukkan sertifikat menembaknya dan akhirnya ia diterima untuk bergabung di militer dalam Divisi Infanteri 25. Selama kurang lebih dua setengah bulan Lyudmila bertempur di front Odessa, dan di front ini ia berhasil menghabisi 187 tentara Jerman.
Bulan Mei 1942, Lyudmila beserta Divisinya dipindah tugas ke front Savastopol di daerah Krimea. Di front ini Lyudmila menambah catatan korbannya menjadi 257 tentara jerman. Pada Bulan Juni 1942 lebih kurang setelah satu bulan bertempur di front Savastopol Krimea Lyudmila terkena pecahan dari ledakan Mortir tentara Jerman. Ia terluka dan dirwat di rumah sakit selama satu bulan.

Setelah kondisinya membaik, ia kembali ditarik ke medan pertempuran, dan disinilah rekornya terus bertambah hingga mencapai 309 tentara Jerman termasuk di dalamnya 6 sniper Jerman. Ada hal menarik, yaitu saat ditemukan catatan dari Log Book seorang sniper jerman yang mencatat bahwa Lyudmila telah menembak 500 tentara jerman, dan catatan ini tidak pernah ditulis dalam catatan militer Jerman. Sayangnya Log Book ini hilang sehingga nama tentara Jerman yang mencatatnya tidak diketahui identitasnya sampai sekarang.


SEBAGAI ALAT PROPAGANDA
Perangko dengan gambar dirinya
sebagai salah satu alat propaganda
Seperti halnya sniper wanita pendahulunya di Rusia, keberadaan Lyudmila dengan prestasinya, dimanfaatkan oleh tim propaganda perang Rusia. Ia dikirim ke Kanada untuk menceritakan kisah heroiknya di garis depan, bahakan Lyudmila menjadi Warga Negara Rusia pertama yang diterima oleh Presiden Amerika.

Di kanada Lyudmila diberi hadiah sebuah senapan Winchester bertelescope yang kini menghiasi Mueseum Pusat Angkatan Bersenjata Russia di Moscow. Sementara oleh presiden Amerika,  ia dihadiahi Pistol Colt Goverment 1911 kaliber .45 yang legendaris.
Menjadi Pelatih Sniper
Pada tahun 1943 Lyudmila menerima Bintang Emas Pahlawan Uni Soviet. Lyudmila kemudian tidak kembali ke garis depan, tetapi ia diangkat menjadi instruktur sniper yang berhasil melahirkan ratusan sniper.
Lyudmila memakai
Bintang Emas Pahlawan Uni Soviet
Saat perang berakhir, Lyudmila berpangkat mayor dan kembali ke Universitas Kiev untuk menyelesaikan kuliahnya. Ia kemudian menjadi asisten riset di Markas Besar Angkatan Laut Uni Soviet sampai dengan tahun 1953. Lyudmila Pavlichenko meninggal dunia pada sepuluh Oktober 1974 pada usia 58 tahun.

No comments:

Post a Comment