Saturday, September 21, 2013

F-22 RAPTOR

Pesawat tempur Amerika Serikat ini awalnya direncanakan untuk dijadikan pesawat tempur superioritas udara menghadapi dog fight dengan pesawat tempur buatan Soviet (Sukhoi dan Mig) pada era Perang Dingin lalu. Pesawat ini juga dilengkapi peralatan untuk serangan darat, peperangan elektronik dan sinyal intelijen.

F-22A Raptor

Perjalanan panjang harus dilalui untuk pengembagan pesawat ini. YF-22 adalah Prototype dari pesawat ini. Tiga tahun kemudian pesawat ini secara resmi diberi nama F/A-22 hingga akhirnya menjadi F-22A pada bulan Desember 2005.

Dua Perusahaan Besar Pesawat di Amerika terlibat dalam pembuatan pesawat supercanggih ini. Lockheed Martin Aeronautics merupakan kontraktor utama yang memproduksi sebagian besar badan pesawat, persenjataan dan perakitan F-22, dan Boeing Integrated Defense Systems yang memproduksi sayap, peralatan avionik dan pelatihan pilot dan perawatan pesawat ini.

PERSENJATAAN

F-22 dirancang untuk membawa peluru kendali udara ke udara yang tersimpan secara internal di dalam badan pesawat agar tidak mengganggu kemampuan silumannya. Peluncuran rudal ini didahului oleh membukanya katup persenjataan lalu rudal didorong kebawah oleh sistem hidraulik. Pesawat ini juga mampu membawa bom jenis Joint Direct Attack Munition (JDAM) dan Small-Diameter Bomb (SDB).

Beberapa Jenis JDAM

JDAM di Gudang Peluru Kapal Induk Amerika Serikat
SBD Generasi terbaru yang dipasang pada F22A


Sebenarnya pesawat ini juga dilengkapi fasilitas untuk membawa persenjataan pada empat titik eksternal, tetapi apabila ini digunakan maka jelas sekali akan sangat mengurangi kemampuan siluman pesawat ini. Itulah sebabnya Pemasangan persenjataan secara Eksternal sangat jarang sekali digunakan dalam pesawat ini.

Ruang Internal penyimpanan persenjataan


Selain senjata utama, F-22 dilengkapi dengan senjata pendukung lainnya yaitu meriam otomatis M61A2 Vulcan 20 mm yang tersimpan di bagian kanan pesawat dengan kapasitas 480 butir peluru. Jika ditembakkan secara terus menerus 480 butir peluru yang ada di meriam ini akan habis hanya dalam waktu lima detik.

M61A2 Vulcan 20mm


Meriam otomatis M61A2 Vulcan 20 mm ini akan dibutuhkan ketika rudal sudah habis, untuk itulah senjata ini diatur tataletakknya sehingga tidak mengurangi daya siluman pesawat ini terutama saat melakukan Dog Fight.

RANCANGAN PESAWAT

Selain menggunakan material penyerap radar, bentuk dan rupa F-22 juga dirancang khusus secara detail untuk membiaskan gelombang radar, bahkan hingga helm pilot juga sudah dibuat agar lebih tersembunyi. F-22 juga dirancang untuk mengeluarkan emisi infra-merah yang lebih sulit untuk dilacak oleh peluru kendali “pencari panas”.

Detail Pesawat F22A Raptor


Bentuk dan rupa F-22 sengaja dirancang secara khusu, sehingga pesawat ini tidak tergantung pada material penyerap radar (seperti F-117 Nighthawk) yang sudah terbukti tidak tahan terhadap cuaca buruk. Demikian pula dalam hal perawatan, pesawat ini tidak memerlukan Hanggar khusus seperti pesawat B-2 Spirit. Masih dalam hal perawatan, F-22 juga memiliki “Signature Assessment System“, yang akan menandakan kapan jejak radar pesawat harus dibetulkan.

Rancangan Rupa dan Bentuk dengan Sudut-sudut
untuk mengacaukan radar

F-22 difokuskan untuk bisa memiliki kemampuan supercruise. Banyak pihak meyakini, bahwa ini dilakukan mengingat pemakaian afterburner membuat emisi pesawat lebih mudah ditangkap oleh radar.

Amerika Serikat sebenarnya masih memiliki proyek lain yang masih berjalan yaitu F-35. Merupakan proyek gabungan dari beberapa negara anggota NATO dengan versi yang berbeda-beda tergantung minat anggota proyek mereka. Jet tempur siluman F-35 bukan hanya sebagai jet fighter tapi juga sebagai pesawat pengebom (bomber). Ada juga versi dari F-35 yang dapat take off dan mendarat secara vertikal, jadi tidak memerlukan landasan pacu.

dari berbagai sumber

No comments:

Post a Comment